Saudaraku seiman, gambar ini (bagian dalam Baitullah) adalah hadiah istimewa bagi kita semua
(terutama bagi yang belum pernah masuk atau belum pernah melihat/memiliki gambar seperti ini)..
Silahkan disebarkan ke saudara yg lain.
Tak bosan-bosan rasanya membaca kisah ini...
AIRMATA RASULULLAH SAW...
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya
masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkan
badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
"Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata
Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku."
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera
mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku"
"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii,ummatii,ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mu lia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
NB:
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk
mengingat maut dan mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan
Rasulnya mencintai kita.
Pohon Ghorqod
Jumat, 06/03/2009 10:58 WIB
assalamu'alaykum wr.wb
saya mau tanya,yang dimaksud pohon "ghorqod" (pohonnya orang yahudi) itu semacam/sejenis pohon apa?di negara kita ada atau tidak,jangan-jangan tanpa kesengajaan kita,kita juga malah ikut menanamnya.syukron katsiroo..
wassalamu'alaykum wr.wb
abu royyani
Jawaban
Wa’alaykumusalam warahmatullahi wabarakatuh,
Abu Royyani yang dirahmati Allah SWT, pohon Ghorqod memang dikenal sebagai pohonnya kaum Yahudi. Hal tersebut secara tegas dinyatakan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya mengenai peperangan hari akhir yang berbunyi :
“Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, lalu membunuh mereka, sehingga seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon itu berkata: Hai Muslim! Hai hamba Allah! Ini Yahudi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon Ghorqod, maka itu adalah dari pohon-pohonnya orang Yahudi.” (HR. Muslim VII/188, Bukhari IV/51, Lulu ‘wal-Marjan III/308)
Pohon Gorqod (Nitraria Retusa) merupakan tanaman sejenis semak berdaun kecil-kecil dan lebat, dengan ranting yang juga banyak. Ketika kecil pohon ini hanya berupa semak yang kecil, mustahil untuk dijadikan tempat bersembunyi. Namun ketika sudah besar, tanaman ini memiliki batang yang cukup kokoh untuk bisa dipanjat dan rerimbunan dedaunannya sangat lebat sehingga bisa dipakai sebagai tempat bersembunyi, walau pohon ini tidak tinggi-tinggi amat.
Zionis-Israel telah melakukan penanaman pohon Ghorqod sejak lama. Bahkan Yahudi seluruh dunia sangat dianjurkan untuk berpartisipasi secara aktif menanami pohon jenis ini di wilayah pendudukan Zionis-Israel di tanah Palestina. Website Jewish National Fund (jnf.org) dalam bagian JNF Store (Tress for Israel Certificate) di akhir tahun 2007 telah mengumumkan jika di tanah Palestina yang dikuasai Israel telah ditanami tak kurang dari 220 juta batang pohon ghorqod.
Situs tersebut juga mengiklankan bahwa siapa saja bisa untuk membeli phon ghorqod dan menyumbangkannya untuk ditanami di wilaya pendudukan. Satu batang pohon dihargai US $18, dan barang siapa membeli dua batang seharga US $36 akan diberi bonus satu batang. Sistem pembayarannya bisa lewat kartu kredit. Dan pengepakan serta pengirimannya pun bisa dipilih lewat metode apa.
Adakah pohon Yahudi tersebut di Indonesia? Sejauh ini saya belum mendengar adanya pohon Ghorqod di negeri ini, walau bukan hal yang mustahil jika Ghorqod ternyata juga ada di sini. Sebab itu, dalam halaman ini saya sertakan pic dari pohon ghorqod yang telah dibenarkan oleh dua tokoh HAMAS saat saya bertemu dengan mereka di Jakarta tahun lalu. Wallahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Tiga Tanda Kiamat Yang Harus Diantisipasi Dewasa Ini
Sabtu, 23/05/2009 21:28 WIB Cetak | Kirim | RSS
Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Dua di antara ketiga tanda itu masuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat. Satu lagi kadang dimasukkan ke dalam tanda besar, namun ada pula yang menyebutnya sebagai tanda penghubung antara tanda- tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.
Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat ialah diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat karena datang pada saat dunia sudah menyaksikan munculnya seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tanda-tanda besar Kiamat. Allah tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datng sebelum berbagai tanda kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.
Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah dalam kondisi dimana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang diprediksikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah bermunculan semua. Coba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat berikut ini:
Ø Dan perceraian banyak terjadi ويكثر الطلاق
Ø Dan banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba) و الموت الفجاء
Ø Dan banyak mushaf diberi hiasan (ornamen) و حلية المصاحف
Ø Dan masjid-masjid dibangun megah-megah و زخرفت المساجد
Ø Dan berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak و نقضت العهود
Ø Dan berbagai peralatan musik dimainkan و استعملت المأزف
Ø Dan berbagai jenis khamr diminum manusia و شربت الخمور
Ø Dan perzinaan dilakukan terang-terangan و فخش الزنا
Ø Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan) و اؤتمن الخائن
Ø Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris) و خون الأمين
Ø Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan) ظهور القلم
Ø Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan تتقارب الأسواق
Ø Penumpahan darah dianggap ringan استخفاف بالدم
Ø Makan riba أكل الربا
Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di zaman kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: “Wah, yang ini sudah..!” Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits. Laa haula wa laa quwwata illa billah....
Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi dunia dewasa ini berada di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar Kiamat. Dan bila asumsi ini benar, berarti dalam waktu dekat kita semua sudah harus bersiap-siap untuk menyambut datangnya tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat, yaitu diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Hal ini menjadi selaras dengan isyarat yang diungkapakan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai dua pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi.
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kese-wenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan adanya dua prakondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Kedua prakondisi tersebut ialah pertama, banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan kedua, terjadinya gempa-gempa. Subhaanallah. Jika kita amati kondisi dunia saat ini sudah sangat sarat dengan perselisihan antar-manusia, baik yang bersifat antar-pribadi maupun antar-kelompok. Demikian pula dengan fenomena gempa sudah sangat tinggi frekuensi berlangsungnya belakangan ini.
Berarti kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas harus kita antisipasi dalam waktu dekat ini. Dan jika sudah terjadi berarti kitapun harus segera mempersiapkan diri untuk mematuhi perintah Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam yang berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi. Kita diperintahkan untuk segera berbai’at dan bergabung ke dalam barisannya sebab episode-episode berikutnya merupakan rangkaian perang yang dipimpin Imam Mahdi untuk menaklukkan negeri-negeri yang dipimpin oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah)
Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji Al-Jihad Fi Sabilillah untuk memerdekakan negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya). Beliau akan mengawali suatu proyek besar membebaskan dunia dari penghambaan manusia kepada sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah semata, Penguasa Tunggal dan Sejati langit dan bumi. Beliau akan memastikan bahwa dunia diisi dengan sistem dan peradaban yang mencerminkan kalimatthoyyibah Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullah dari ujung paling timur hingga ujung paling barat.
Ghazawaat (perang-perang) tersebut akan dimulai dari jazirah Arab kemudian Persia (Iran) kemudian Ruum (Eropa dan Amerika) kemudian terakhir melawan pasukan Yahudi yang dipimpin langsung oleh puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan uniknya pasukan Imam Mahdi Insya Allah akan diizinkan Allah untuk senantiasa meraih kemenangan dalam berbagai perang tersebut.
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Ruum dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya.” (HR Muslim)
Lalu kapan Nabiyullah Isa ’alihis-salaam akan turun dari langit diantar oleh dua malaikat di kanan dan kirinya? Menurut hadits-hadits yang ada Nabi Isa putra Maryam ’alihis-salaam akan datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai memerangi pasukan Ruum menjelang menghadapi perang berikutnya melawan pasukan Dajjal. Pada saat itulah Nabi Isa ’alihis-salaam akan Allah taqdirkan turun ke muka bumi untuk digabungkan ke dalam pasukan Imam Mahdi dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.
Begitu Imam Mahdi dan pasukannya mendengar kabar bahwa Dajjal telah hadir dan mulai merajalela menebar fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam Mahdi mengkonsolidasi pasukannya ke kota Damaskus. Lalu pada saat pasukan Imam Mahdi menjelang sholat Subuh di sebuah masjid yang berlokasi di sebelah timur kota Damaskus tiba-tiba turunlah Nabi Isa ’alihis-salaam diantar dua malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi langsung mempersilahkan Nabi Isa ’alihis-salaam untuk mengimami sholat Subuh, namun ditolak olehnya dan malah Nabi Isa ’alihis-salaam menyuruh Imam Mahdi untuk menjadi imam sholat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa ’alihis-salaam makmum di belakangnya. Subhanallah.
" ينزل عيسى بن مريم ، فيقول أميرهم المهدي : تعال صل بنا ،
فيقول : لا إن بعضهم أمير بعض ، تكرمة الله لهذه الأمة " .
"Turunlah Isa putra Maryam ’alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi: "Mari pimpin sholat kami." Berkata Isa ’alihis-salaam: "Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi Ummat ini." (Al Al-Bani dalam ”As-Salsalatu Ash-Shohihah”)
Saudaraku, marilah kita bersiap-siap mengantisipasi kedatangan tanda-tanda Akhir Zaman yang sangat fenomenal ini. Tanda-tanda yang akan merubah wajah dunia dari kondisi penuh kezaliman dewasa ini menuju keadilan di bawah naungan Syariat Allah dan kepemimpinan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ’alihis-salaam.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) au mut syahidan (atau Mati Syahid). Amin ya Rabb.
Putri Yang Tak Terjaga
oleh Milasari Astuti Selasa, 26/05/2009 08:11 WIB Cetak | Kirim | RSS
Setiap khodimat memiliki tempat istimewa di hati keluarga kami, karena dengan segala ketulusan dan kesabarannya berkenan mengasuh anak-anak kami dengan baik, dengan gaji yang tidaklah seberapa besar dibandingkan pengorbanan yang mereka lakukan dimana merekapun harus meninggalkan keluarga dan anak-anaknya. Semoga Allah membalas kebaikan dan melimpahkan keberkahan, kebahagiaan kepada khodimat-ku dan keluarganya.
Ini cerita tentang keluarga khodimatku, tanpa bermaksud meyebarkan aib, semoga Allah memberikan kesabaran dan hikmah kepada mereka sekeluarga dengan adanya peristiwa ini, juga untuk kita...
Mencermati situasi politik Indonesia saat ini memang membuat hati ”gregetan”, karena hal banyak hal yang tidak sesuai dengan harapan kita sebagai rakyat, khususnya umat Islam. Seperti yang sedang hangat saat ini yaitu tentang dipilihnya Budiono sebagai cawapres yang akan mendampingi SBY tentu mengecewakan untuk partai-partai Islam yang telah menaruh harapan pada SBY. Tapi saya tidak membahas masalah itu, saya hanya ingin menghubungkan bahwa perasaan partai-partai Islam itu mungkin sama kecewanya seperti perasaan teman saya, yang tak lain juga putri dari khodimatku, yang dikecewakan oleh suaminya karena sebuah ”perselingkuhan” layaknya di cerita sinetron-sinetron. Padahal usia pernikahan baru berumur 1 bulan. Memang pernikahan ini terjadi karena keterpaksaan dimana untuk menutupi aib sebab mereka telah berzina dahulu dan telah mengandung 6 bulan ketika menikah. Na’udzubillah Min Zalik.
Tidak perlu saya ceritakan bagaimana terpukulnya perasaan seorang ibu (khodimatku), yang begitu sabar menjaga dan merawat anak-anakku, tapi putrinya sendiri ”tak terjaga”. Putri yang diasuhnya seorang diri, karena telah ditinggal oleh suami sejak anak pertamanya berusia 4 tahun dan adik terkecilnya belum genap setahun. Putri yang dibanggakan. Putri yang telah menutup aurat di usia 17 tahun. Putri yang penurut dan pemalu. Putri yang telah disekolahkan hingga jenjang S 1, merupakan ukuran prestasi yang luar biasa, padahal beliau hanya seorang pembantu rumah tangga tapi memiliki tekad yang kuat untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Mungkin karena Ibu telah begitu percaya kepada putrinya yang telah dianggap dewasa dan bisa membawa diri sehingga pengawasan kepada putrinya berkurang, sehingga menyebabkan terjadinya musibah tersebut. Tapi itulah ujian, datang tanpa diminta dan diduga, bisa terjadi kepada siapapun dan kapanpun. Yang semua itu pasti Allah punya maksud lain yang tujuannya baik, yang akan terjawab seiring berjalannya waktu.
Pertengahan Pebruari 2009
Putri Ibu sms kepadaku isinya berikut ” Assalamu’alaikum mba, ternyata suami saya selingkuh mba, saya harus bagaimana, saya kemarin habis menemui pacarnya dan pacarnya itu tahu kalo Mas sudah beristri dan diapun tahu saya lagi hamil, tapi si Mas bilang ke pacar kalo anak yang saya kandung bukan anaknya”.
Tolong jangan bilang Ibu yach mba, saya takut ibu sakit....”
Aku beristighfar sebanyak-banyaknya. Aku kira cerita seperti ini hanya ada disinetron saja tapi memang benar-benar ada di alam nyata. Mungkin jika aku tega ingin aku bilang ke dia ”rasakan sendiri deh akibatnya”. Tapi menyalahkan tidak akan menyelesaikan masalah. Khawatir malah berakibat dia mencari solusi alternatif yang tidak benar.
Akhirnya setelah berdiskusi dengan suamiku aku menemui si putri ini, aku berikan ia 2 alternatif tindakan beserta konsekwensi-konsekwensinya.
Alternatif pertama
Klarifikasikan ke suami tentang berita ”perselingkuhan” tersebut, bagaimana tanggapannya, lalu tanyakan komitmen dan tanggung jawabnya terhadap pernikahan ini. Kemudian urus surat nikahnya secara resmi ke KUA setelah bayinya lahir nanti, agar status putri dan anak yang lahir nanti legal, dimata negara dan agama.Tapi sebaiknya inisiatif, prakarsa dan biaya pengurusan ini harus menjadi tanggung jawab suami, karena itu menunjukkan komitmennya terhadap kelangsungan pernikahan ini.
Konsekwensi dari langkah ini jika ke depannya ternyata suami ”bertingkah” lagi dan tidak menunjukkan itikad yang baik terhadap kelangsungan pernikahan ini maka persiapkan mental untuk kecewa kembali dan kondisikan anak yang akan lahir nanti agar tidak menjadi ”korban” berikut yang akan dizholimi hak-haknya oleh suami alias bapaknya tersebut.
Alternatif kedua
Sudahi saja pernikahan ini. Atau khulu’ namanya, dimana si istri menggugat cerai ke suami dan tidak akan meminta pertanggung jawaban apapun serta mengembalikan mas kawin yang sudah diberikan.
Mungkin langkah ini pahit, karena baru nikah 1 bulan sudah cerai, dalam keadaan hamil pula. Tapi mungkin lebih agak tenang karena sudah berlepas diri dari kelakuan suami yang sudah mulai terlihat kelunturan kesetiaan dan komitmennya. Mengenai akte kelahiran anak semoga Allah memberi jalan untuk diberi kemudahan dalam pengurusannya.
Tetapi saya tegaskan pilihan-pilihan ini harus benar-benar berdasarkan pertimbangan yang matang dan istikhoroh sebanyak-banyaknya, bukan berdasarkan emosi atau desakan siapapun.
Awal Maret 2009
Aku mendengar dari putri, ketika itu pukul 07.00 WIB jika sekarang sedang berkumpul seluruh keluarga bersama suaminya, untuk memutuskan kelanjutan pernikahan ini. Akhirnya putri memilih untuk mengambil langkah khulu’. Dan ketika aku tanyakan bagaimana tanggapan suami tentang permintaan khulu’ tersebut, jawabannya ”dengan senang hati, dan saya tidak akan mengganggu kehidupanmu lagi”, jawaban yang melankolis, tapi ada maksud tersirat berlepas diri dari tanggung jawab.
Kami terus memberikan penguatan dan nasihat kepada putri, bahwa ini semua adalah pelajaran. Setiap orang pernah berbuat kesalahan, jadikan kesalahan itu pelajaran berharga agar menjadi lebih baik. Jangan sampai terulang lagi. Perbanyak istighfar dan sholat malam, agar Allah mengampuni dan senantiasa memberikan petunjuk-Nya. Lalu rawat dan didik anak yang akan lahir nanti dengan sebaik-baiknya, karena bagaimanapun itu adalah amanah Allah.
Akhir Maret 2009
Alhamdulillah lahir lah bayi perempuan mungil, sehat walaupun dalam kondisi prematur, karena perkiraan melahirkan bulan Juni. Semoga menjadi anak yang sholehah dan penyejuk hati ibunya yang tengah bersedih. Beberapa hari kemudian Ibu dan putrinya menelponku, meminta suamiku untuk memberikan nama yang Islami. Akhirnya kami beri nama anak dari Putri Ibu dengan nama ”Nafilah Nafisah” bermakna Anugrah yang berharga. Kami berharap semoga keluarga Ibu dan putri tetap mensyukuri kehadirannya, sebagai suatu anugrah. Walaupun ditengah kondisi yang sulit, walapun saat ini perasaan ibunya sedih karena harus ditinggal oleh suami dan perasaan-perasaan sedih lainnya.
Sejak Putri memutuskan berpisah hingga Nafilah Nafisah terlahir, mantan suaminya tidak pernah menelpon apalagi membezuk layaknya seorang ayah. Semoga jangan ada lagi laki-laki semacam itu didunia ini, dan semoga mantan suaminya itu diberikan hidayah-Nya, agar tidak ada lagi wanita-wanita lain yang menjadi korban selanjutnya.
*****
Insya Allah banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kisah diatas. Itulah tantangan terbesar kita sebagai orang tua zaman sekarang. Dimana akibat pengaruh globalisasi, teknologi tingkat tinggi, gaya hidup, tayangan televisi yang unsur pornografi dan pornoaksinya tinggi tapi perlahan namun pasti akan menghancurkan akhlak generasi ini. Tapi mengapa justru banyak yang menggemari? Itulah kelemahan rakyat Indonesia yang ”kurang cerdas” dalam memilih informasi, khususnya informasi untuk anak kita. Kita tidak menyadari bahwa kita tengah ”dijajah”, dan sasaran utamanya adalah generasi muda.
Karena itu saya ingin sekali menyampaikan kepada para kamu feminis, kamu reformis, kaum liberal, para produsen seni dan kaum lain yang menentang RUU Anti pornografi , bahwa alasan kami mendukung disahkannya RUU tersebut bukan semata-mata karena kami muslim, bukan karena RUU tersebut kebetulan sesuai dengan syari’at kami, tapi alasan terbesar kami adalah ”Karena kami mencintai anak-anak kami / generasi penerus bangsa ini, kami ingin mereka memiliki akhlak yang baik, akhlakul karimah, akhlak ke-Timuran bangsa Indonesia yang dahulu sempat dibanggakan oleh almarhumah Ibu Tien Soeharto”.
(Ketika semasih SMA, saya salut karena beliau melarang pengiriman duta ”Miss Universe” alasannya karena tidak sesuai dengan budaya Timur orang Indonesia).
Sebagai orang tua kita dituntut untuk cerdas dalam menangani pendidikan anak era sekarang. Rasanya kita sangat perlu merenungi tentang hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan ”didiklah anak sesuai zamannya”.
Sebagaimana Ibu Dewi Inong atau Ustzh. Wulansari Psi. pernah mengisi dalam suatu acara kajian seminar “Pendidikan seks anak usia dini”. (hi....bayangan saya akan di ajarkan cara-cara ngeseks diusia dini, ternyata bukan...).
Sangat sederhana beliau memberikan rumus diantanya ajarkan anak sejak dini tentang
1. Aurat, batasan-batasan mana anggota tubuh yang boleh dilihat oleh orang lain, dan batasan-batasan mana anggota tubuh orang lain yang boleh kita lihat.
2. Berzinah, kenalkan anak tentang hikmah dari ayat “La taqrobuzinah” Janganlah kau mendekati zina, mengapa bukan “Janganlah kau melakukan zinah”, karena kata “mendekati” itu maknanya lebih luas dari pada “melakukan”. Salah satu konkritnya yaitu tanamkan kepada anak “ Say no to pacaran”. Hari gini masih Jomlo, very good...
3. Menikah.
Hal diatas bukanlah perkara mudah, tapi bukankah Allah tidak melihat hasilnya, tapi Allah akan melihat prosesnya, usaha/ ikhtiar orangtua sejauh mana dalam mendidik anak-anak kita.
Sebagaimana kisah Fudhail bin Iyadh rahimahullah, ia mendo’akan anaknya yang bernama Ali yang masih kecil dengan ungkapan “ Ya Allah, sesungguhnya Engkau tahu bahwa aku sudah berusaha mendidik anakku Ali, tapi aku tidak mampu. Maka didiklah dia untukku.” Ini bukanlah suatu sikap pesimisme, tapi dilandasi keyakinan bahwa bagaimanapun kuatnya pendidikan orang tua, tapi keadaan anak mutlak tergantung dari kehendak Allah swt. Dan akhirnya Allah mengabulkan do’a Fudhail, Jadilah Ali seorang ulama besar, melebihi ayahnya.
Lalu bagaimana menyiasati teknologi Hi-Tech, seperti internet dan televisi? Apakah dengan melarang anak berhubungan dengan internet? Tapi kita tidak tahu apa yang di akses oleh anak kita di warnet-warnet terdekat. Atau dengan meniadakan televisi dirumah kita?, tapi anak numpang nonton ditetangga atau dirumah temannya.
Yang dibutuhkan adalah strategi dalam menempatkan media-media tersebut sesuai dengan fungsi utamanya. Bagaimana strateginya? Mari kita belajar bersama... ..menjadi ibu yang cerdas..
Dengan berpedoman pada sabda Nabi ”didiklah anak sesuai zamannya...”
Dan firman Allah dalam Qur’an surat At-Tahrim: 6 ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan".
Untuk anak-anakku Amjad, Fauqy, Labib semoga Allah menjadikan kalian pribadi2 yang bertqwa,
dan senantiasa dekat dengan nilai-nilai kebaikan. Amin.
Jangan Tertipu dengan Kesenangan Sesaat
oleh M. Arif As-Salman Senin, 25/05/2009 13:42 WIB Cetak | Kirim | RSS
Alkisah, sekelompok orang sedang melakukan perjalanan di padang pasir yang luas dan panas. Di tengah perjalanan, perbekalan yang mereka miliki habis. Di perkampungan tempat mereka berhenti terdapat kebun buah-buahan. Kepada si pemilik kebun salah seorang dari mereka meminta izin agar dibolehkan memetik buah-buahan yang ada di dalamnya.
Pemilik kebun bertanya, “Apakah kalian punya uang untuk membelinya?”
Ia menjawab, "Tidak ada satupun dari kami yang masih memiliki uang. Uang kami telah habis untuk membeli perbekalan sebelumnya. Tolonglah kami tuan, perjalanan kami masih jauh, perbekalan kami sudah habis, kami berharap tuan mau bermurah hati.”
Setelah melihat keadaan mereka, akhirnya pemilik kebun merasa kasihan. Ia berkata, "Baiklah, saya persilahkan kalian masuk kebun dan memetik apapun dan sebanyak apapun yang kalian inginkan, tapi dengan syarat, saya hanya beri kalian waktu 20 menit. Setelah 20 menit kalian harus keluar.”
“Baiklah tuan, terima kasih atas kebaikan hati tuan,” balas mereka.
Mereka yang berjumlah 20 orang itu memasuki kebun buah-buahan tersebut. Kebunnya begitu luas, indah dan bersih. Ada tempat duduk dinaungi oleh daun-daunan. Ada mata air yang mengalirkan air jernih, taman-taman indah dan penuh pesona serta segala keindahan yang menggoda pandangan mata.
Sebagian mereka melepas lelah dengan menikmati indahnya kebun, sebagian lagi tidur untuk melepas penat dibawah pohon, sebagian lain bersegera menuju tempat buah-buahan untuk memetiknya.
Mereka yang sedang memetik buah-buahan berkata kepada teman-teman mereka, “Wahai teman-teman, bukan saatnya kita bersantai, perjalanan kita masih sangat jauh, kita hanya diberi waktu 20 menit disini. Ayolah semuanya bergerak dan memetik buah-buahan sesuai yang dibutuhkannya!”
Sebagian mereka tersadar setelah mendengarkan seruan itu lalu dengan cepat memetik buah-buahan. Sebagian lagi masih asyik dalam santai dan main-main. Waktu terus berjalan, tak terasa sudah mendekati 20 menit. Mereka yang memetik buah-buahan sudah memenuhi kantong-kantong perbekalan. Sedangkan yang masih santai dan main-main belum memetik apa-apa. Sebagian lain tersadar baru 5 menit sebelum batas waktu, sehingga mereka hanya bisa mengumpulkan sedikit bekal.
Waktu telah sampai 20 menit. Mau tidak mau mereka harus keluar. Beruntunglah mereka yang telah mengumpulkan banyak bekal, dan merugilah mereka yang menghabiskan waktunya untuk santai dan main-main, sehingga mereka menjadi sengsara dalam perjalanan selanjutnya. Mereka kehausan dan kelaparan ditengah padang pasir yang luas dan panas, sehingga sebagian mereka pun tewas.
Kehidupan yang kita jalani di dunia (lebih kurang) diumpamakan dengan kisah sekelompok orang yang sedang melakukan perjalanan di padang pasir seperti dalam cerita diatas.
Sesungguhnya keberadaan kita di dunia hanyalah sesaat. Kehadiran kita di dunia pada hakikatnya punya tujuan yang mulia, yaitu mengenal dan mengabdi sepenuhnya pada Allah SWT. Hanya saja sangat disayangkan, banyak manusia yang lupa, lalai, terlena dan bahkan mengabaikan tujuan ini, sehingga mereka sibuk dengan dunia, lupa pada akhirat. Lupa bahwa suatu saat mereka akan keluar dan meninggalkan dunia ini.
Kematian akan datang tiba-tiba dan memisahkan mereka dengan segala kesenangan yang ada. Yang ketika itu tidak berguna lagi harta yang banyak, anak-anak yang menawan, istri yang cantik, jabatan tinggi, popularitas, dan lain sebagainya, kecuali yang digunakan pada jalan Allah dan datang pada Allah dengan hati yang salim, amal yang berlimpah, dan iman yang tidak tercampur dengan syirik.
Mereka yang mengetahui dan sadar akan tujuan ini, tidak akan terlena dengan kesenangan yang sesat dan kesenangan yang menipu. Mereka selalu menyibukkan diri dengan beramal untuk bekal di akhirat yang kekal. Mereka rela meninggalkan kesanangan yang sesaat agar dapat meraih kenikmatan yang abadi. Mereka bukanlah tipe orang yang pemalas, suka santai, bersenang-senang, berangan-angan, lalai, budak nafsu dan pengikut setan.
Siang dan malam yang mereka lalui selalu diisi dengan amal kebaikan. Setiap saat waktu yang mereka miliki bernilai kebaikan dan pahala.
Allah SWT, Pencipta kehidupan dunia ini telah menjelaskan dalam al-Quran tentang hakikat kehidupan dunia,
"Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan diantara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanya kesenangan yang menipu." (QS Al-Hadid[57] : 20)
Dalam ayat lain Allah berfirman,
"Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah ada tempat kembali yang baik ( sorga )." (QS Ali-Imran[3] : 14)
Juga pada ayat lain,
"Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (QS Al-Ankabut[29] : 64)
Dari Anas ra. bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Ya Allah tidak ada kehidupan kecuali kehidupan akhirat." (HR Muttafaq `Alaih)
Dan juga dari Almustawrid bin Syidad Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah kehidupan dunia dibanding akhirat seperti seseorang memasukkan satu jarinya ke dalam samudra yang luas, maka lihatlah apa yang tersisa (setelah dia mengangkat jarinya itu)." (HR Muslim)
Sabda beliau juga, "Dunia itu adalah penjara orang mukmin dan surga orang kafir." (HR Muslim)
Dan sabda beliau kepada Ibnu Umar, "Hiduplah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang melewati sebuah jalan. " (HR Bukhari)
Sungguh sangat banyak ayat-ayat al-Quran dan hadist-hadits Rasulullah SAW yang menerangkan hakikat kehidupan dunia dan bahwasanya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, yang disana ada kenikmatan yang kekal dan kesengsaraan yang abadi.
Waktu yang kita miliki di dunia hanya sesaat. Maka jadikanlah ia selalu dalam ketaatan. Mari kita berbekal untuk perjalanan yang lebih panjang lagi. Karena, dalam perjalanan setelah kehidupan dunia nanti setiap orang akan bertanggung jawab untuk keselamatan dirinya. Bagi yang banyak membawa bekal amal soleh ia akan selamat, adapun mereka yang tidak ada bekal maka ia akan sengsara.
Wallahu al-musta`an wa a`lam
Semoga bisa menjadi renungan kita bersama.
Blog Untuk Berbagi Informasi "Indahnya bila kita bisa berbagi", entah itu apa. termasuk hanya sekedar informasi, data, dan tulisan-tulisan saja. Admin masih belajar mungkin blog ini tidak sehebat dan sebagus Blog yang lain walaupun cuma seperti ini mudah-mudahan bisa membantu anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar